MEMBANGUN GERAKAN INTELEKTUAL PUBLIK

Oleh: Ola Rongan Wilhelmus

”Semua orang bisa menjadi intelektual, tetapi tidak semua orang bisa menjalankan fungsinya di tengah masyarakat sebagai intelektual” (Antonio Grasmci. 1971).

Pendahuluan:
Istilah “Intelektual Publik” sering disejajarkan dengan istilah “Intelektual Populis”. Namun istilah “Populis” sering diasosiasikan dengan ideologi, wacana dan pemikiran sosial politik yang erat berkaitan dengan perlawanan masyarakat akar rumput terhadap elit politik atau penguasa. Pada titik ini istilah pupulis sering kali dikaitkan secara sempit dengan ideologi dan gerakan intelektual Marxism. Penulis sendiri ingin membebaskan diri dari pandangan sempit ini.
Oleh karena itu dalam tulisan ini penulis akan menggunakan istilah intelektual publik dan bukannya intelektual populis. Seorang intelektual publik perlu membangun hidup dan karya
intelektualnya atas dasar visi dan misi tentang cinta kasih (love), kebenaran (epistemology), ilmu
pengetahuan (knowledge) dan perubahan sosial (social change).

selengkapnya (klik di sini)